Minggu, Juni 28, 2009

Matematika Ajaib

0 x 9 + 0 = 0
1 x 9 + 1 = 10
12 x 9 + 2 = 110
123 x 9 + 3 = 1110
1234 x 9 + 4 = 11110
12345 x 9 + 5 = 111110
123456 x 9 + 6 = 1111110
1234567 x 9 + 7 = 11111110
12345678 x 9 + 8 = 111111110
123456789 x 9 + 9 = 1111111110

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321


Another Magic of Math:
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

Then... Check this out ...
1 x 18 + 1 = 19
12 x 18 + 2 = 218
123 x 18 + 3 = 2217
1234 x 18 + 4 = 22216
12345 x 18 + 5 = 222215
123456 x 18 + 6 = 2222214
1234567 x 18 + 7 = 22222213
12345678 x 18 + 8 = 222222212
123456789 x 18 + 9 = 2222222211

Coba yg ini....
123456789 + 987654321 = 1111111110
1 x 142857 = 142857 (angka sama)
2 x 142857 = 285714 (angka sama beda urutan )
3 x 142857 = 428571 (angka sama beda urutan)
4 x 142857 = 571428 (angka sama beda urutan )
5 x 142857 = 714285 (angka sama beda urutan)
6 x 142857 = 857142 (angka sama beda urutan)
7 x 142857 = 999999 ( waw......suatu hasil yang
Fantastis )

ada lagi lho.......udah tau belon?
bilangan sembarang jika dikalikan 9 maka jumlah
hasilnya = 9 kita buktikan.....

1 x 9 = 9
2 x 9 = 18, jumlah 1 + 8 = 9
3 x 9 = 27, jumlah 2 + 7 = 9
4 x 9 = 36, jumlah 3 + 6 = 9
dst. sampai tak terhingga .....Ok khan ...

ada lagi....
22 x 9 = 198, ..... cara cepatnya 2 x 9 = 18, lalu
selipkan angka 9 ditengah, jadi 198....ok

buktikan sendiri cara cepatnya berikut ini...
33 x 9 = 297, cara cepat 3 x 9 = 27, selipkan 9
ditengah
44 x 9 = 396
55 x 9 = 495
66 x 9 = 594
77 x 9 = 693
88 x 9 = 792
99 x 9 = 891

lalu bagaimana dengan 3 angka kembar yach ....???

sama aja tuch tinggal selipkan 99 ditengahnya....

gak percaya ....kita buktikan yach...
222 x 9 = 1998, cara cepat 2 x 9= 18, selipkan 99
ditengah
333 x 9 = 2997
444 x 9 = 3996
555 x 9 = 4995

dst.......
Sumber : http://www.kaskus.us/

Kisah-kisah menarik seputar Matematika

Cerita-cerita ajaib dan membuat kita heran dapat ditemukan juga dari dunia matematika. Berikut ini merupakan kisah-kisah nyata yang ane ambil dari beberapa sumber.


Carl Friedrich Gauss



Carl Friedrich Gauss merupakan salah satu ilmuwan hebat dunia, ia juga diakui sebagai ahli matematika terbesar sepanjang masa. Hal ini cukup beralasan, sebab ia memang jenius sejak kecil. Pada saat Gauss berusia tiga tahun, ia berhasil menemukan kesalahan yang dilakukan ayahnya waktu sang ayah melakukan kalkulasi di bidang keuangan.

Gauss melakukan hal yang menakjubkan lagi saat ia berada di sekolah dasar. Pada waktu itu guru matematikanya meminta murid-murid menjumlahkan bilangan-bilangan dari 1 hingga 100. Ia melakukannya dengan harapan ia bisa beristirahat cukup lama sebelum melanjutkan pelajaran, namun ternyata Gauss berhasil menyelesaikan soal tersebut beberapa detik setelahnya. Gauss menyelesaikannya dengan cara yang unik: ia mengelompokkan bilangan dari 1 hingga 100 menjadi 1 dan 100, 2 dan 99, 3 dan 98, dan seterusnya hingga 50 dan 51. Jumlah setiap pasang bilangan adalah 101 dan ada 50 pasang bilangan, sehingga jumlah total bilangan adalah 50 x 101= 5050. Mantap



Paul Wolfskehl

Ia bukan orang yang ahli matematika, melainkan orang industri dari Jerman. Lalu apa hubungannya dengan matematika?

Cerita Paul Wolfskehl ini lebih mengherankan lagi: hidupnya diselamatkan oleh matematika. Entah karena masalah percintaan atau karena penyakit yang dideritanya, suatu hari ia berniat mengakhiri hidupnya. Paul bahkan sudah merencakan tanggal dan pukul berapa ia akan bunuh diri dan menyiapkan pistol untuk kemudian diarahkan ke kepalanya. Beberapa jam sebelum ingin menembak dirinya, ia mengunjungi perpustakaan pribadinya dan menemukan sebuah makalah tentang teorema yang sangat terkenal: Fermat’s Last Theorem.

Ia mulai membaca, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk ia tenggelam dalam kesibukannya. Bukannya memikirkan mengenai bunuh diri, ia sibuk berpikir bagaimana cara memecahkan persoalan yang ada pada makalah tersebut. Perjuangannya memecahkan soal memang akhirnya gagal, namun tepat setelah itu dia sadar bahwa waktu yang ia tentukan untuk menembak dirinya sudah lewat. Ia pun terkagum dengan keindahan yang dia alami dalam memecahkan persoalan dan membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Sebagai “balas jasa”, ia menyelenggarakan hadiah 100.000 Marks bagi siapa yang dapat memecahkan permasalahan Fermat’s Last Theorem. Hadiah ini kemudian dikenal dengan nama hadiah Wolfskehl.


George Dantzig

Jika dua kisah pertama belum membuat anda heran, bisa dipastikan anda akan takjub dengan cerita mengenai seorang ahli statistika dan riset operasional ini. Waktu menempuh studi Doktoral, George Dantzig terlambat menghadiri suatu kuliah. Dua soal sudah dituliskan di papan tulis sewaktu ia memasuki ruangan. Ia pun menyalinnya dan mengerjakannya sebagai tugas kuliah. Beberapa saat kemudian ia sadar bahwa soal tersebut bukanlah soal yang mudah…namun karena merasa bahwa itu adalah tugas ia tetap mengerjakannya. Dua soal itupun akhirnya selesai, lalu George mengumpulkannya ke dosen pengampu dan meminta maaf atas lamanya waktu yang dia butuhkan untuk menyelesaikannya dengan beralasan bahwa soal tersebut “sedikit lebih sulit daripada biasanya”.

Kira-kira enam minggu sesudahnya, sang dosen datang ke rumah George sambil tergopoh-gopoh membawa tugas yang ia kumpulkan. Si empunya rumah sempat merasa tidak enak dan berpikir bahwa ia sudah melakukan kesalahan, namun ternyata…? Sang dosen memberitahunya bahwa apa yang ia pecahkan adalah dua soal statistika terkenal tinggi yang belum terpecahkan oleh siapapun. George menjadi orang pertama yang berhasil memecahkannya dan pekerjaannya dirangkum menjadi sebuah makalah untuk kemudian dipublikasikan oleh sang dosen. Tidak berhenti sampai di situ, tahun berikutnya saat George bingung menentukan topic disertasi, sang dosen berkata bahwa penyelesaian dua soal tersebut akan diterimanya sebagai disertasi…

Kisah mengenai George Dantzig ini bahkan dipakai oleh seorang pendeta di masa itu sebagai bahan khotbah tentang kekuatan dari berpikir positif. Lebih lanjut lagi, sebuah film populer berjudul Good Will Hunting dibuat pada 1997 berdasarkan kisah George Dantzig.

Mencengangkan? Itulah serangkaian contoh bahwa dunia matematika pun bisa membuat kita terheran-heran…

Sumber : http://www.kaskus.us/

Selasa, Juni 09, 2009

HASIL TRY OUT.. ditunggu...

Mohon segera mengirimkan :
  1. Hasil try out berupa data (excel) dan grafik dalam bentuk file dan Print out untuk dikirimkan ke dinas pendidikan melalui MGMP Matematika (P Teguh SMPN 21 Malang) :
  2. Format kebutuhan LKS
Sekolah yang sudah mengirimkan hasil try out :
  1. SMPN 6
  2. SMPN 8
  3. SMPN 10
  4. SMPN 12
  5. SMPN 13
  6. SMPN 15
  7. SMPN 16
  8. SMPN 17
  9. SMPN 19
  10. SMPN 20
  11. SMPN 21
  12. SMPN 23
  13. SMP PGRI 6
  14. SMPN MUH 1
Bagi sekolah yang belum mengirimkan mhn segera . ditunggu terima kasih

Minggu, Juni 07, 2009

Bagi yang belum memesan BKS/LKS

Bagi bapak/Ibu Anggota MGMP Mat SMP Kota Malang yang belum memesan /mengirimkan blanko pesanan LKS Mohon segera menghubungi Pengurus MGMP terdekat : atau melalui SMS ke :
  1. P Arjo SMPN 4 08125257707
  2. B Susi SMPN 6 08170530850
  3. B Aini SMPN 3 08179609657
  4. P Muslimin SMP Lab UM 081334734953
dengan menyertakan pesanan per jenjang dan identitas pengirim : nama guru dan sekolah
Terima Kasih

Telaah BKS...........

Pada tanggal 28 Mei 2009 bertempat di Ruang Serbaguna SMPNegeri 21 Malang dilaksanakan pertemuan MGMP Mat SMP Kota Malang.
Pada pertemuan tersebut dihadiri oleh :
  1. Kunti Nur Sasiati S.Tp, Kasi Kurikulum Dikmen Disdik Kota Malang.
  2. Drs H. Darto M Pd, Pengawas Dikmen Disdik Kota Malang.
  3. Drs Yuwono Patwiyanto, M Pd, Dikmen Disdik Kota Malang.
  4. H Suwoko, S Pd, MK Pd, Koord MGMP Mat SMP Kota Malang
Peserta yang hadir 30 guru matematika SMP Negeri dan Swasta. Meskipun yang diundang sebenarnya adalah 45 sekolah.
Kegiatan inti yang dilaksanakan adalah Telaah Buku Kerja Siswa yang akan di pakai untuk semester gasal 2009/2010. Lihat Galeri

Apa Kata Pak As'ari..

RPP KITA LUAR BIASA ANEH , untuk baca lebih lengkap klik di menu IDE

Program Sekolah Gratis Jawa Timur

Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan merealisasikan Sekolah Gratis untuk menyukseskan program percepatan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu. Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui Bagian Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas diberi amanah Pemprov Jatim untuk membuat langkah-langkah (action plan) penetapan unit cost per siswa untuk jenjang SMP Negeri Swasta se-Jawa Timur.

Langkah pertama yang ditempuh adalah melakukan pendataan RKASII/RAPBS semua SMP Negeri dan Swasta se-Jawa Timur tahun pelajaran 2008-2009. Pendataan ini dimulai tanggal 2 s.d. 12 Juni 2009. Pendataan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memperoleh informasi jumlah biaya operasional yang diperlukan oleh setiap lembaga SMP per tahun. Sumber informasi dari RAPBS adalah sumber informasi nyata sehingga dari informasi tersebut akan diperoleh berapa jumlah dana yang diperlukan untuk biaya operasional sekolah yang penghitungannya melalui berapa jumlah dana operasional (yang dipungut dari wali siswa) pertahun dibagi jumlah siswa. Sasaran pendataan adalah SMP kategori Potensial, Calon SSN, dan SSN.

Format RKASII/RAPBS dapat diunduh dari icon download: contoh form rekapitulasi RKAS II RAPBS. Kepala SMP Negeri dan Swasta se-Jawa Timur dipersilahakan menyesuaikan format RKASII/RAPBS yang dimiliki dengan format ini (untuk keperluan analisis data) dan kemudian mengirimkan via email ke alamat: smpjatim@gmail.com paling lambat tanggal 10 Juni 2009.

Sumber : http://ppmsmpjatim.blogspot.com/

Sabtu, Juni 06, 2009

Pendaftaran RSBI SMP dan SMA Mulai 22 Juni

Kepastian jadwal penerimaan siswa baru (PSB) Kota Malang terus dimatangkan oleh pihak Disdik Kota Malang. Rencananya, PSB akan dimulai pada 22 Juni untuk jalur tes Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP dan SMA, PSB onlinenya pada 6-8 Juli. Sementara untuk SD dilaksanakan pada 1-4 Juli.

“Ancang-ancangnya sudah ada, tapi tinggal pengumuman resminya dari kepala Dinas Pendidikan (Disdik),” ungkap Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang, Drs Sugiharto kepada Malang Post.

Menurut Sugiharto, seleksi jalur tes atau mandiri dilaksanakan satu minggu sebelum online.
Sekolah-sekolah yang berstatus RSBI, bisa membuka pendaftaran jalur tes nya. Hanya saja sampai saat ini belum ada kepastian berapa pagu penerimaan masing-masing sekolah. Karena usulan pagu ini akan dibuat dengan mempertimbangkan jumlah siswa yang tidak naik kelas. Untuk SMP, minimal semua lulusan SD harus bisa ditampung di sana.

Seperti diketahui, tahun ini jumlah sekolah RSBI di Malang bertambah. Untuk SMP, dibuka di SMPN 1 Malang, SMPN 3 dan SMPN 5. SMPN 3 baru tahun pertama menyelenggarakan RSBI. Untuk tingkatan SMA, RSBI dibuka di SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 8 dan SMAN 10. SMAN 4, dan SMAN 8 baru membuka program RSBI tahun ini. Sementara di SMAN 10, pendaftaran RSBI nya sudah ditutup.
“Tahun ini SMAN 10 tidak ikut PSB online, karena di sana sudah ditangani langsung oleh Sampoerna Foundation,” ujarnya.

Soal biaya pendaftaran, pria berkacamata ini menegaskan untuk PSB online pendaftarannya dibuka gratis. Tidak ada biaya pendaftaran untuk siswa baru. Sementara untuk pendaftaran program RSBI, pihaknya belum bisa memastikan apakah pendaftarannya juga gratis. Karena belum diputuskan oleh Ka Disdik.

Seperti diketahui, sejumlah sekolah mulai diserbu masyarakat yang ingin memperoleh informasi mengenai PSB Kota Malang. Termasuk soal tes mandiri yang biasanya digelar lebih awal. Sebab di kota kabupaten lainnya, pendaftaran RSBI ini bahkan sudah ditutup dan diumumkan hasilnya. Menanggapi hal itu, Sugiharto menegaskan kebijakan penerimaan siswa di tiap kota berbeda. Kota Malang memang belum membuka RSBI, namun bukan berarti ada masalah dengan pendaftaran program ini. “Kami himbau masyarakat untuk tidak panik, kalaupun belum ada acuan teknis bisa melihat pelaksanaan tahun lalu,” ujarnya. (oci/malangpost)