Selasa, November 04, 2008

Temuan Ilmiah Terbaru: Menikmati Internet Porno Merusak Kesehatan Mental


PDF Print E-mail
Thursday, 30 October 2008 03:04

Para ilmuwan mencermati buruknya kesehatan mental orang-orang yang melakukan kegiatan seksual melalui internet. Mereka menderita depresi, stres dan rasa khawatir dari tingkat menengah hingga tingkat parah

Hidayatullah.com-- Sebut saja Marcus Squirrell, seorang mahasiswa doktor di Swinburne University of Technology, Melbourne, Australia. Dalam temuannya yang baru-baru ini diliput oleh berbagai media masa dunia, termasuk Itnews, itnews.com.au, 30 Oktober 2008 dengan judul “Internet sex causes depression(seks internet menyebabkan depresi (kemurungan)).

Berita itu meliput kajian yang melibatkan orang-orang yang membuang-buang waktunya berjam-jam untuk memuaskan nafsunya di dunia maya.

Temuan Squirrel menyebutkan bahwa lebih dari 27% orang penikmat pornografi maya yang diteliti itu mengalami depresi (kemurungan) tingkat menengah hingga tingkat parah. Tiga puluh persen lagi menderita rasa khawatir tingkat tinggi, sedangkan 35 persen lainnya mengalami stress (perasaan tertekan) tingkat menengah hingga tingkat parah.

Mengejutkannya lagi, peneliti asal Australia itu menemukan bahwa orang-orang yang dilibatkan dalam penelitiannya itu ternyata berpendidikan tinggi. Kebanyakan mereka melakukan chatting, terlibat dalam kegiatan seksual melalui kamera komputer, mengunduh video dan gambar, atau mengirimkan email-email porno. Dua belas jam mereka habiskan setiap pekannya untuk kegiatan birahi maya yang merusak mental mereka itu.

Penelitian ini melibatkan 1.325 orang Amerika dan Australia. Dari penelitian itu terlihat bahwa semakin banyak mereka melampiaskan hasrat seksual melalui aneka kegiatan menggunakan internet, semakin tinggi tingkat depresi dan rasa khawatir mereka.

Kesehatan mental sangatlah terkait erat dengan kesehatan tubuh. Gangguan jiwa seperti depresi dan rasa khawatir dapat memperbesar serangan penyakit mematikan seperti gangguan jantung. Demikian temuan ilmuwan asal McGill University dan Université de Montréal, Kanada.

Sebagaimana dilaporkan Sciencedaily.com dengan judul “Depression And Anxiety Can Double Chances Of Heart Ailments” (Depresi dan Rasa Khawatir Dapat Melipatgandakan Kemungkinan Berpenyakit Jantung), rasa khawatir dan depresi parah dapat melipatduakan kemungkinan gangguan jantung yang berulang-ulang pada pasien yang menderita penyakit arteri koroner. [cr/ itnews/sciencedaily/www.hidayatullah.com]

Antusiasme Peserta Inovasi Pembelajaran

Luar Biasa.....
itu kata yang patut disampaikan.....
Semangat peserta pelatihan dlam mengikuti pelatihan inovasi pembelajaran bagi guru di Kota Malang ini patut diacungi jempol. Di hari terakhir pelatihan ( 3 Nop 2008). kegiatan diisi dengan tampilnya 15 guru yang RPP hasil inovasinya telah diseleksi oleh Tim ( 3 guru TK, 3 guru SD, 3 guru SMP, 3 guru SMA dan 3 guru SMK).
Meskipun pengumuman yang terpilih untuk presentasi model pembelajaran ini mendadak pada pagi itu, Mereka secara umum tampil dengan cukup baik dan semangat. Bahkan dengan segala upaya beberapa diantara guru tersebut mempersiapkan media untuk pembelajaran , meskipun sederhana dan mudah tapi cukup mengesankan. Contohnya Bapak Yoseph Banggo, S Pd dari SMPK Mardiwiyata. Pak Yosep ini mempresentasikan pembelajaran dengan materi Statistik yaitu Mean, Modus, Median, Kuartil Atas, Kuartil Bawah dengan cara yang cukup sederhana dan waktu yang tidak terlalu lama.
Dalam pembelajaran ini Pak yoseph mengelompokkan siswa dan menjadikan siswa dalam kelompok sebagai data. Setiap anggota dalam kelompok diberikan kertas yang telah sebuah tertulis angka secara acak.
Mula -mula sekelompok siswa yang telah diberi kertas tersebu disuruh maju dan berdiri berjajar.
  1. Kemudian setiap dari mereka diminta menunjukkan angka pada kertas yang dibawa masing-masing sehingga semua siswa dalam kelas dapat melihatnya.
Perhitungan Mean /rata-rata.
  1. Dari sebelah kiri siswa menyebutkan angka yang dibawa kemudian siswa disebelahnya menyebutkan jumlah angka yang dibawa dengan angka temannya yang disebelah kiri tadi. begitu seterusnya sampai siswa yang terakhir dalam kelompok itu. selanjutnya jumlah angak tersebut ditulis. Kemudian dengan cara yang sama dilakukan dari siswa yang paling kanan. Samakah Hasilnya? Slahkan di cek. Jika diperoleh jumlah yang tidak sama maka ada yang salah dari ;langkah tadi.
  2. Setelah itu untuk menghitung rata-rata tadi siswa dalam kelompok itu diminta menghitung rata-ratanya , yaitu jumlah yang diperoleh tadi dengan membagi banyaknya siswa dalam kelompok.
Modus.
  1. Siswa dalam kelompok yang membawa angka yang sama dan jumlahnya paling banyak diminta maju selangkah. Angka itulah yang disebut modus.
Median
  1. Siswa dalam kelompok diminta berjajar dengan angka terkecil berdiri paling kiri secara urut menurut besarnya angka yang dibawa.( dari terkecil sampai terbesar)
  2. Siswa yang berdiri berada pada posisi tengah pada barisan tersebut diminta maju. jika jumlah siswa yang berada dalam kelompok adalah ganjil maka yang maju satu orang yang ditengah, tetapi apa jika genap maka yang maju dua orang
  3. Jika yang maju hanya satu orang ( banyaknya data ganjil) maka angka yang dibawa itu merupakan MEDIAN data tersebut
  4. Jika yang maju dua orang (banyaknya data genap) maka Median diperoleh dari rata -rata angka yang dibawa dua siswa yang maju tadi. (dijumlha terus dibagi dua)

Minggu, November 02, 2008

UN 2009 Mengacu KTSP

Sumber : Radar Malang 2 Nop 2008

MALANG
- Ujian Nasional (UN) yang digelar April 2009 mendatang bakal menjadi UN perdana yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dengan ketentuan tersebut, SMA negeri yang telah mencapai standar nasional wajib mengimbaskan pemahaman KTSP-nya pada sekolah lain.

Getok tular pemahaman KTSP salah satunya digelar di SMAN 1 Kota Malang. Mulai kemarin (1/11) hingga besok, 50 guru dari 10 sekolah negeri dan swasta menjalani bimbingan teknis penerapan KTSP. Selain mendengarkan materi, mereka juga berdiskusi, simulasi, dan berinteraksi mempraktikkan cara mengajar dan model pembelajaran KTSP.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Malang M. Shulton mengatakan, KTSP mengandalkan materi yang tertuang dalam SKL (standar kompetensi lulusan). Dari sana siswa sudah ditentukan penguasaan materinya agar bisa sesuai standar yang ditetapkan. "Jadi guru fokus ke SKL yang dikeluarkan Depdiknas. Bisa pula ditambah," katanya.

Kabid Dikmen Diknas Kota Malang Sugiharto menerangkan, guru dalam KTSP tidak banyak mengajar. Namun cenderung menciptakan nuansa dan kesempatan belajar kepada siswa. Mereka harus mendorong siswa banyak belajar. Guru harus terus menerapkan PAKEMI (pendidikan yang efektif, kreatif, efektif, menyenangkan dan inovatif). "Guru harus TLLM. Artinya teach less learn more," katanya.

Guru dianjurkan hanya memberikan hand out yang mirip ringkasan. Setelah itu, siswa diharapkan mencari sendiri penjabaran materi melalui BSE (buku sekolah elektronik). Dari sana waktu yang tersisa bisa untuk kreasi pembelajaran, praktik atau pendalaman. "Jadi siswa bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan, kreativitas, dan keterampilan. Mereka juga tidak bosan karena menyenangkan," ungkap Sugiharto.

Sebelumnya, pembimbingan KTSP juga diterapkan di SMK swasta. Sebab rata-rata SMK swasta dinilai masih kurang dalam kreasi dan inovasi strategi pembelajaran. Kreasi dan inovasi pun harus dimasukkan ke dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sehingga kontinyu dan bisa dipertanggungjawabkan.

Beberapa sekolah swasta masih mengandalkan copy paste KTSP milik sekolah lain atau dari tuntutan pokok. Meski Diknas tidak melarang, namun masing-masing sekolah dianjurkan memasukkan unsur kreativitas dan kekhasan sekolah tersebut dalam KTSP yang dibuatnya. (yos/war)